Select Page

Apakah Ayub 1:21 dan Pengkhotbah 5:15 mengajarkan tentang reinkarnasi?

by | Mar 25, 2009 | Indonesian, International

  1. (Ayub 1:21) – “katanya: “Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. TUHAN yang memberi, TUHAN yang mengambil, terpujilah nama TUHAN!”
  2. (Pengkhotbah 5:15) – “Sebagaimana ia keluar dari kandungan ibunya, demikian juga ia akan pergi, telanjang seperti ketika ia datang, dan tak diperolehnya dari jerih payahnya suatupun yang dapat dibawa dalam tangannya.”

Apakah Ayub 1:21 mengajarkan tentang reinkarnasi? Tidak, sama sekali tidak. Ayub mengatakan bahwa ketika ia mati ia kembali ke kandungan ibunya. Tetapi, hal ini tidak mungkin merupakan reinkarnasi karena dua alasan berikut. Pertama, Alkitab mengajarkan kita bahwa “Dan sama seperti manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja, dan sesudah itu dihakimi,”(Ibrani 9:27). Hal ini jelas-jelas menolak reinkarnasi. Karena itulah, Ayub 1:21 tidak mungkin mengacu kepada reinkarnasi. Kedua, jika kita mengambil ayat Ayub 1:21 secara hurufiah, apakah hal ini akan menunjukkan bahwa Ayub akan ber-reinkarnasi ke dalam rahim ibunya lagi (ibu yang sama seperti yang melahirkannya)? Jika begitu, maka kita akan mengahadapi masalah; karena Ayub sudah cukup tua untuk mempunyai tujuh anak laki-laki dan tiga anak perempuan (Ayub 1:2), maka ia pastilah sudah cukup berumur dan ibunya, jika memang masih hidup pasti sudah melewati masa suburnya.

Demikian juga dengan Pengkhotbah 5:15. Konteks dari ayat ini adalah mengenai kejahatan di bawah matahari dan kegagalan dalam mewariskan kekayaan kepada anaknya. Di saat itulah penulis menulis mengani “Sebagaimana ia keluar dari kandungan ibunya, demikian juga ia akan pergi, telanjang seperti ketika ia datang, dan tak diperolehnya dari jerih payahnya suatupun yang dapat dibawa dalam tangannya.” Penulis tidak membicarakan mengenai reinkarnasi melaikan mengenai datang ke dalam dunia ini tanpa membawa apa-apa dan kembali ke tanah tanpa membawa apa-apa juga.

Jika kita melihat bahwa secara literal Adam dibuat dari tanah. Allah berkata kepada Adam setelah kejatuhannya: “dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu, sampai engkau kembali lagi menjadi tanah, karena dari situlah engkau diambil; sebab engkau debu dan engkau akan kembali menjadi debu.” (Kejadian 3:19).  Dari sejak penciptaan, dengan Firman Allah sendiri, ide mengenai tanah sebagai asal Adam diajarkan. Dalam hal ini, tanah/ bumi dapat dianggap sebagai sejenis rahim. Kemudian, ketika kita melihat kisah Ayub, kita dapat melihat bahwa “kandungan ibu” yang dibicarakan oleh Ayub adalah mengacu kepada bumi/ tanah.

Ide bahwa bumi adalah semacam “kandungan” tedapat juga di bagian lain dari Alkitab. Coba kita lihat Mazmur 139:15 yang mengatakan, “Tulang-tulangku tidak terlindung bagi-Mu, ketika aku dijadikan di tempat yang tersembunyi, dan aku direkam di bagian-bagian bumi yang paling bawah;”  Jelaslah, bumi dipandang dalam mazmur ini sebagi semacam kandungan.

Kita juga dapat melihat dari beberapa ayat lain yang membicarakan mengenai dengan telanjang kembali ke bumi:

  • Mazmur 49:17, ” sebab pada waktu matinya semuanya itu tidak akan dibawanya serta, kemuliaannya tidak akan turun mengikuti dia.”
  • 1 Timotius 6:7, “Sebab kita tidak membawa sesuatu apa ke dalam dunia dan kitapun tidak dapat membawa apa-apa ke luar.”

Karenanya, berdasarkan temanya, Ayub 1:21 dan Pengkhotbah 5:15, membicarakan mengenai kembali ke bumi yang dalam bahasa puisi disebut sebagai “ibu universal” (“the universal mother.”) (Jamieson, Robert; Fausset, A.R.; and Brown, David, Commentary Critical and Explanatory on the Whole Bible, (Oak Harbor, WA: Logos Research Systems, Inc.) 1998.

SUPPORT CARM

Thank you for your interest in supporting CARM. We greatly appreciate your consideration!

SCHOOLS USER LOGIN

If you have any issues, please call the office at 385-246-1048 or email us at [email protected].

MATT SLICK LIVE RADIO

Call in with your questions at:

877-207-2276

3-4 p.m. PST; 4-5 p.m. MST;
6-7 p.m. EST

You May Also Like…