Kata “Kanon” berarti “standar” atau “aturan”. Ia adalah daftar dari Tulisan-Tulisan yang berwibawa dan diinspirasikan oleh Allah. Agama yang berbeda memiliki kanon yang berbeda.
Dalam Yudaisme, kanon hanya terdiri dari kitab-kitab Perjanjian Lama.
Dalam Kristen Protestan, kanon adalah kumpulan tulisan dalam Alkitab yang terdiri dari 39 kitab Perjanjian Lama dan 27 kitab Perjanjian Baru.
Dalam agama Katolik Roma, kitab-kitab tambahan ditambahkan tahun 1546. Kitab-kitab ini dikenal dengan kitab apocryphal: Tobit, Yudith, 1 and 2 Makabe, Kebijakan Salomo, Ecclesiasticus (Sirakh), dan Barukh. Perlu saya tambahkan di sini adalah bahwa kaum Katolik Roma berpendapat bahwa kitab-kitab apocryphal tersebut juga diinspirasikan oleh Allah dan mereka didukung juga oleh kaum Kristen Ortodoks Timur, Koptik dan gereja-gereja Armenian. Gerakan Protestan menolak kitab-kitab apocryphal tersebut.
Dalam Mormonisme, 4 kitab tambahan ditambahkan ke dalam Kanon: The book of Mormon (kitab Mormon), the Book of Abraham (Kitab Abraham), the Doctrine and Covenants (Doktrin dan Perjanjian), dan the Pearl of Great Price (Mutiara yang sangat berharga).
Dalam Christian Science satu kitab lain ditambahkan ke dalam Kanon. Kitab ini berjudul “Science and Health with Key to the Scriptures” (Sains dan Kesehatan dengan Kunci ke dalam Pemahaman Alkitab) yang ditulis oleh Mary Baker Eddy.
Dalam Islam, kitab-kitab kanon mereka disebut Al Quran.
Kanon Kristen Protestan |
|
Perjanjian Lama | Perjanjian Baru |
Pentatuk (kelima kitab Musa) – 5 kitab Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan, Ulangan Kitab-kitab Sejarah – 12 kitab Yosua, Hakim-hakim, Rut, 1 Samuel, 2 Samuel, 1 Raja-Raja, 2 Raja-Raja, 1 Tawarikh, 2 Tawarikh, Ezra, Nehemia, Ester. Puisi – 5 kitab Nubuat – 17 kitab |
Kitab-kitab Sejarah – 5 kitab Matius, Markus, Lukas, Yohanes, Kisah Para RasulSurat-surat Paulus – 13 kitab Roma, 1 Korintus, 2 Korintus, Galatia, Efesus, Filipi, Kolose, 1 Tesalonika, 2 Tesalonika. 1 Timotius, 2 Timotius, Titus, Filemon Surat-surat non Paulus – 9 kitab Catatan: Beberapa penulis menggolongkan kitab Ibrani sebagai surat dari Paulus. |