- (Ayub 1:1) – “Ada seorang laki-laki di tanah Us bernama Ayub; orang itu saleh dan jujur; ia takut akan Allah dan menjauhi kejahatan.”
- (Ayub 1:12) – “Maka firman TUHAN kepada Iblis: “Nah, segala yang dipunyainya ada dalam kuasamu; hanya janganlah engkau mengulurkan tanganmu terhadap dirinya.” Kemudian pergilah Iblis dari hadapan TUHAN.”
Ketika Allah berbicara mengenai Ayub yang saleh, Alkitab tidaklah bermaksud mengatakan bahwa Ayub sama sekali tidak berdosa. Kesalehan Ayub artinya Ayub adalah orang yang takut akan Allah dan selalu berusaha melakukan apa yang benar dihadapan Tuhan.
Sebagaimana penuturan kitab Ayub, “anak-anak Allah” yakni para malaikat hadir di hadirat Allah. Di antara mereka datang pula Iblis dan percakapan antara Allah dan anak-anak Allah dan Iblis bergulir ke kebaikan Ayub. Setan menantang Allah dengan menyatakan bahwa Ayub akan mengutuki Allah jika dicobai. Allah mengijinkan Iblis untuk mencobai Ayub. tentu saja Ayub tidak mengutuki Allah. Jadi, pertanyaannya adalah mengapa Allah mengijinkan Iblis melakukan hal itu?
Alasannya adalah supaya Firman Allah diteguhkan (apa yang disabdakan-Nya mengenai Ayub terjadi) supaya kita mengerti bahwa pencobaan dan kesulitan-kesulitan juga dapat menimpa orang-orang benar. Pada bagian awal kitab Ayub, kita melihat mengenai keadilan Allah. Tidak ada seorang pun yang benar (Roma 3:10-12). Pada bagian akhir kita melihat penyempurnaan iman Ayub (Yakobus 1:2-4).